Jl. KH Ahmad Dahlan Pringrejo Kota Pekalongan

KI HAJAR DEWANTORO

Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tutwuri Handayani

This is default featured slide 1 title

Belajar demokrasi dengan Pilketos

This is default featured slide 2 title

Belajar demokrasi dengan Pilketos

This is default featured slide 3 title

Belajar demokrasi dengan Pilketos

This is default featured slide 4 title

Belajar demokrasi dengan Pilketos

This is default featured slide 5 title

Belajar demokrasi dengan Pilketos

01 Februari, 2025

Lomba Membatik Tingkat SMP Kota Pekalongan

 

Selamat dan Sukses kepada ananda Najwah Karima Robil dapat meraih juara 3 dalam lomba membatik tingkat SMP Kota pekalongan pada Pekan Batik Nasional tahun 2024.

Share:

Takraw Putri

 

Selamat kepada Tim Takraw putri SMP LIBELS, telah meraih juara 3 dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Kota Pekalongan Cabor Takraw Putri. Tetap rendah hati, terus berprestasi, untuk menggapai mimpi-mimpi

Share:

Double Petanque

 

Selamat Kepada Ananda Rasya dan Rif'an yang telah mendapatkan juara 2 dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Kota Pekalongan Cabor Double Petanque. Tetap rendah hati, terus berprestasi, untuk menggapai mimpi-mimpi.

Share:

Pencak Silat

 

Selamat kepada Ananda Fahmi, telah meraih juara 3 dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Kota Pekalongan Cabor Pencak Silat. Tetap rendah hati, terus berprestasi, untuk menggapai mimpi-mimpi.

Share:

30 Januari, 2025

PAK RIYAYA PURNA TUGAS

 SELAMAT BERPISAH PAK YOYO
ANDA PENSIUN







Selamat purna tugas Bapak Riyaya, S.E.
Terima kasih atas pengabdiannya di SMP Negeri 15 Pekalongan. Semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat.. Aminn.




Share:

MPLS 2024/2025

 

 







Tidak terasa yaa sudah masuk tahun ajaran baru 2024/2025. Semoga murid-murid tetap semangat yaa.. 😇😇

ari ini ada kegiatan pembekalan MPLS untuk siswa baru 2024/2025. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) akan dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 22-24 Juli 2024. Seluruh siswa baru akan diberikan bekal pengenalan lingkungan di SMP Negeri 15 Pekalongan, yang dibantu oleh kakak pendamping dan guru-guru.

Share:

SMP Negeri 15 Pekalongan siap beraksi untuk kesehatan bersama

 


SMP Negeri 15 Pekalongan siap beraksi untuk kesehatan bersama. Mari kita jaga kesehatan di sekolah dengan gerakan kreatif dan inspiratif. Ayo @smpn8pkl
@smpn14pekalongan @smpn2pkl #UKS #GalaKreasiVideoGSS2024 #SekolahSehatGenerasiHebat

Share:

11 Oktober, 2022

Makna Logo OSIS

 

Makna Logo OSIS


Logo OSIS

Logo OSIS diciptakan oleh Idik Sulaeman Nataatmadja, seorang sarjana seni rupa ITB yang juga mencetuskan ide pembuatan lambang SD (Sekolah Dasar). Kariernya dimulai ketika bekerja di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964), kemudian diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan pada 1 Februari 1965.

Setelah itu, beliau pindah kerja ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) dan menjabat sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan sejak 1 Desember 1967. Pada 30 Juni 1975, ia ditunjuk sebagai Kepala Sub-Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud).

Selanjutnya, pindah kerja di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan sejak 24 November 1979 hingga 15 November 1983. Pada saat itulah, beliau kemudian menciptakan lambang sekolah dasar dan OSIS di saku seragam sekolah hingga kini masih bertahan.

Semua tujuan dan cita-cita mulia para pendahulu kita dalam mengembangkan OSIS, termaktub dalam Logo OSIS berikut ini :

  1. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga, melambangkan kita sebagai generasi muda. Mengapa bunga? Karena kita adalah harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima yang menunjukkan kemurnian jiwa siswa. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.
  2. Buku terbuka, melambangkan belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.
  3. Kunci pas, melambangkan kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, sehingga siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.
  4. Tangan terbuka, menggambarkan kesediaan menolong sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan. Hal itu menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.
  5. Biduk, menggambarkan siswa sebagai perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita–citakan.
  6. Pelangi merah putih, menggambarkan tujuan nasional yang dicita–citakan, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, baik materil maupun spiritual.
  7. Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas: 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia yang mengandung nilai–nilai perjuangan ’45. Nilai-nilai tersebut harus dihayati oleh para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.
  8. Nuansa kuning di logo OSIS menggambarkan organisasi ini sebagai dasar dengan warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada bangsa dan negara.
  9. Warna cokelat, menggambarkan sifat kedewasaan dan sikap rela berkorban bagi tanah air. Warna merah putih adalah warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

Sumber :

Buku OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak Jenjang SMP
Diterbitkan oleh :
Direktorat Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI
Tahun 2020
Share:

Pengertian OSIS

 

Pengertian OSIS


Pengertian OSIS

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, OSIS adalah kependekan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Satu-satunya organisasi siswa resmi di sekolah. Jadi, semua siswa dan semua kelompok kegiatan pelajar di suatu sekolah, pada prinsipnya juga merupakan bagian dari OSIS, meskipun di beberapa sekolah beberapa komunitasnya (kegiatan ekstrakurikuler) menjadi bagian yang berbeda dengan OSIS, seperti Pramuka dan Paskibra.

OSIS bisa didalami lewat banyak aspek. Secara kebahasaan, di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS merupakan Organisasi Intra Sekolah yang masing-masing kata mempunyai pengertian, sebagai berikut :

  1. Organisasi

    Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerja sama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
  2. Siswa

    Siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan.
  3. Intra

    Intra berarti terletak di dalam dan di antara. Dengan demikian, OSIS adalah organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
  4. Sekolah

    Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar. Dalam hal ini, sekolah dasar dan sekolah menengah atau sekolah yang sederajat.

Pengertian OSIS Secara Organis

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu, setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.


Pengertian OSIS secara Fungsional

Dalam rangka melaksanakan kebijakan pendidikan, khususnya di bidang pembinaan kesiswaan, OSIS berperan sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, selain latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala.


Pengertian OSIS secara Sistemik

Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan kelompok siswa yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, OSIS dipandang sebagai suatu sistem yang menjadi tempat bagi sekumpulan siswa untuk berkoordinasi menciptakan organisasi yang mampu mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, OSIS dapat menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa sekaligus sekolah, seperti tercantum dalam Fungsi dan Tujuan OSIS.


Sumber :

Buku OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak Jenjang SMP
Diterbitkan oleh :
Direktorat Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI
Tahun 2020
Share:

02 Maret, 2022

SEPATAH KATA DARI BU RITA

 Assalammualaikum. Wr.Wb


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya serta segala kebaikan yg telah diberikan sehingga SMP Negeri  15 Pekalongan dapat menyelenggarakan PTS dan PAT secara online.

Keberadaan blog  sekolah dewasa ini dipandang sangat penting sebagai media publikasi sekolah. Terlebih di era pandemi covid-19.

Selain itu, blog sekolah ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi bagi guru, karyawan, siswa, orang tua/wali murid serta masyarakat umum untuk dapat mengakses seluruh informasi tentang kondisi sekolah dengan segala kegiatan dalam melaksanakan proses pendidikan dan upaya perkembangannya.

Dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi IT yang berkembang dengan cepat, kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk blog ini agar kami terus belajar dan meng update informasi, tampilan, isi dan mutu blog yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi dan sumber belajar.

Pada kesempatan ini pula, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Panitia PTS dan PAT. Serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan PTS dan PAT. Kedepan tidak hanya Bapak Ibu guru intern sekolah yang menyumbangkan pikiran, ide-idenya tetapi peserta didik dan segenap warga pada umumnya dapat kami tampung gagasan-gagasan positif demi perkembangan kemajuan pendidikan.

Akhirnya, kami berharap dan berdo’a agar blog ini betul-betul bermanfaat, barokah, pendidikan semakin maju, tekhnologi semakin berkembang. Aamiin

Wassalammualaikum. Wr.Wb


Share:

30 Juni, 2021

Setelah Lulus SMP Mau Kemana?

 

Setelah lulus dari SMP, mau kemana Guys??? SMA atau SMK..

 

Secara umum, pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga jenjang, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dan menengah ditempuh masing-masing selama kurang lebih enam tahun. Sementara untuk pendidikan tinggi, jenis dan waktu tempuhnya bermacam-macam.

Pembahasan dalam tulisan ini akan fokus pada jenjang pendidikan menengah, sesuai dengan permasalahan di awal paragraf. Pendidikan menengah ditempuh melalui dua fase, yaitu menengah awal dan menengah akhir. Pendidikan menengah awal biasa ditempuh di SMP atau sederajat, sedangkan pendidikan menengah akhir yang sangat menentukan bisa ditempuh di SMA/SMK dan sederajat.

Masa pendidikan menengah akhir adalah salah satu momen yang paling menentukan bagi kehidupan seseorang, khususnya di Indonesia. Mulai dari awal masuk, selama pendidikan, hingga saat lulus, menghadirkan opsi-opsi yang semuanya akan menentukan masa depan.

Lihat saja, di awal masuk, siswa sudah disuguhkan opsi memilih antara SMA atau SMK yang keduanya jelas sangat berbeda. SMA adalah jenis pendidikan umum, yaitu pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sedang SMK adalah jenis pendidikan kejuruan yang merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Jelas keduanya dipersiapkan untuk kepentingan berbeda, SMA lebih mengarah pada pendidikan lanjutan di perguruan tinggi. SMK, dengan keahlian yang dimiliki siswanya, dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja.  Terlepas dari negeri maupun swasta, SMA dan SMK adalah batu loncatan awal menuju masa depan.

 

Kesimpulan:

Bagi kalian yang baru saja lulus pendidikan menengah awal, bijaklah dalam memilih sekolah lanjutan. Yang harus kita tahu:

 

Pertama, sekolah merupakan lingkungan kedua yang menyumbang dampak besar pada sikap dan perilaku. Lain sekolah, lain pula siswanya. Ada yang sekolah itu terkenal dengan siswanya yang nakal, bandel, dan lain sebagainya. Ada juga sekolah favorit yang terkenal dengan siswanya yang pandai. Pilihlah!

 

Kedua, sekolah tidak menjamin setelah lulus kita langsung mendapat kerja atau diterima di perguruan tinggi ternama. Yang menentukan itu semua adalah nasib dan kerja keras kita sendiri. Sekolah hanya sebagai pengantar.

 

Ketiga, ingatlah cita-cita waktu kecil. Kali ini, sekolah memberi peran yang cukup signifikan dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Jika mau jadi dokter, jangan masuk SMK jurusan akuntansi karena nanti akan susah mewujudkan cita-cita menjadi dokter. Begitu juga sebaliknya. Semua harus sesuai logika dan nalar. Jangan mengharap keajaiban, karena keajaiban itu datangnya tidak pasti dan belum tentu datang.

 

Keempat, SMA memang dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun tidak menutup kemungkinan lulusan SMA bisa langsung bekerja.

 

Kelima, SMK memang dipersiapkan untuk terjun ke dunia kerja, namun tidak menutup kemungkinan lulusan SMK melanjutkan pendidikan di pergurun tinggi.

 

Keenam, lulusan SMK tidak menjamin untuk langsung diterima di dunia kerja, begitu juga lulusan SMA tidak menjamin untuk langsung diterima di perguruan tinggi. Kita sama-sama tahu persaingan masuk kerja di Indonesia sangat ketat, begitu pun masuk perguruan tinggi, terlebih perguruan tinggi negeri.

 

Ketujuh, kritik untuk lulusan SMK. Lulusan SMK tidak selalu bekerja di bidang keahliannya. Contoh, lulusan teknik mesin menjadi seorang akuntan di bank. Lalu untuk apa belajar tiga tahun lamanya? 

Sebagian besar lulusan SMK bermental 'karyawan' mereka jarang sekali berwirausaha, meski ada beberapa yang memang seperti itu. Tapi sebagian besar siswa SMK berpikiran “yang penting setelah lulus bisa kerja”. Inilah yang membuat orang Indonesia kurang kreatif karena bermental 'karyawan' bukan bermental 'bos'.
Share:

Total Pengunjung

Kelas 9B 2018-2019

Definition List

Unordered List

Pengikut