Setelah lulus SMP mau ke mana? Itu pertanyaan yang sering muncul. Mencarikan anak sekolah lanjutan setelah lulus SMP memang gampang-gampang susah. Gampang bila nilai anak bagus-bagus, sehingga bisa masuk diseleksi di sekolah manapun asal sesuai zona.
Namun mencarikan sekolah lanjutan bukan hanya tergantung pad kondisi nilai anak. Lebih penting lagi adalah pertimbangan jauh ke depan, mau ke mana setelah si anak besok lulus.
Ketika anak duduk di bangku SMP, adak berada pada masa peralihan dari anak-anak ke dunia remaja. Jadi sudah bukan zamannya lagi penentuan jenis sekolah lanjutan ini didominasi orang tua.
Si anak perlu tahu, apakah dia akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) ataukah sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Perbedaanya, jika si anak masuk ke SMA, maka mapel ilmiah yang didapat sebagai terusan dari mapel di SMP. Sedangkan di SMK sudah menjurus ke jurusan-jurusan tertentu.
Jika memilih SMA, maka harus kuliah dulu baru kerja. Jika memilih SMK bisa langsung kerja. Anak bebas memilih dan orangtua yang mengarahkan.
Nah, berikut ini beberapa tips memilih sekolah setelah lulus SMP:
Lihat Outputnya
Pertama kali, lihatlah output dan kualitas lulusannya terlebih dulu. Apakah setelah lulus dari SMA, apakah lulusan sekolah itu berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi favorit? Kalau SMK, apakah lulusan SMK tersebut berkualitas, baik yang bekerja mandiri atau di perusahaan.
Hal itu bisa diketahui dari komunikasi dengan rekan-rekan orang tua murid. Bisa juga menelusuri lewat website sekolah bersangkutank atau melakukan searching di internet.
Update Prestasi Sekolahnya
Jika Anda sudah lama memiliki keinginan untuk melanjutkan ke sekolah X, maka sejak awal ikutilah prestasi apa yang pernah diraih sekolah itu. Update terus prestasi sekolahnya. Biasanya prestasi sekolah menjadi bagian dari promosi sekolah yang diselipkan dalam brosur atau diberitakan di situs onlinenya. Ini akan terkait dengan fasilitas pengembangan diri di sekolah tersebut.
Amati Kualitas Pengajarnya
Keberhasilan pendidikan seseorang selain tergantung pada si snak, juga tergantung pada bagaimana guru menyampaikan materi kepada para siswa dengan baik.
Karena itu, tidak ada salahnya Anda melihat apakah guru-guru di sekolah tujuan itu sudah sesuai faknya atau belum. Minimal sudah berpendidikan sampai Strata 1 di bidangnya.
Lihat Status Sekolahnya
Melihat status sekolah juga menjadi tips penting dalam memilih sekolah setelah lulus SMP. Bagaimana nilai akreditasinya dan prestasi sekolahnya. Pilih sekolah yang nilai akreditasinya A atau minimal B. Akreditasi ini menjadi semacam pengakuan oleh pihak lain terhadap sekolah tersebut.
Contoh, Jika si X adalah siswa SMP Y yang statusnya akreditainya A dan banyak menorehkan prestasi. Maka, siswa yang lulus dari sekolah Y itu memiliki keuntungan. Sekian persen, lulusan dari sekolah yang sudah terakreditasi dan banyak prestasi, sudah mendapatkan kepercayaan. Prestasi sekolah ini akan berimbas pada lulusannya. “Oh, si Anu ini lulusan SMP X, pasti bagus,” contohnya seperti itu.
Pilih yang Ekstranya Banyak
Banyaknya pilihan ekstrakurikuler ini akan menguntungkan siswa, karena dia akan punya banyak pilihan untuk melihat minatnya ada di mana. Pemilihan ekstra tersebut penting sekali untuk pengembangan diri potensi yang dimiliki siswa.
SMA yang kurang memiliki kegiatan ekstrakurikuler, mungkin tak bisa menampung semua potensi siswsa yang mungkin tersembunyi. Anak berbakat main catur, tapi di sekolah tak ada ekstra catur misalnya, maka potensi anak akan berkembang dengan baik. Ada banyak ekstra yang bisa dilakukan, misalnya ekstra Pramuka, PMR, KIR, Seni, Mengaji, Olahraga, atau yang lainnya.
Fasilitas Lengkap
Selain nyaman, keberadaan AC bisa membuat siswa lebih nyaman dan bisa berkonsentrasi belajar. Dapat dilihat, sekarang ini SMP, atau bahkan SD kebanyakan sudah memiliki LCD di kelasnya.
Amati Lingkungannya
Kelihatannya kurang begitu ada relevansinya, namun tetap saja lingkungan sekolah memiliki pengaruh terhadap pengembangan para siswa.
Lihat, bagaimana kondisi sekitar sekolah itu. Bagaimana hubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan karyawan dan sebagaimnya. Ada baiknya juga, memiliki sekolah yang tidak berdekatan dengan jalan raya. Pilih sekolah yang lingkungannya masih asri.
Pasalnya, usia SMA akan sangat rentan bagi para siswa memperoleh pengaruh buruk dari lingkungan sekitar. Jika guru memposisikan sebagai teman, maka akan membuat anak punya tempat untuk sharing. Tidak merasa sendirian dan diatur-atur.
Variasi Jurusan Berpengaruh
Jika anda memilih SMK, maka pastikan SMK tersebut memiliki banyak pilihan jurusan serta jelas penyauran dan penempatan para alumninya. Hal ini sangat penting, karena sekolah kejuruan adalah sekolah pembangun skill. Lulus dari SMK menjadi pengangguran, menunjukkan sekolah tersebut kurang bonafide.
Pilih SMK yang menyediakan keahlian lengkap, seperti administrasi perkantoran, sekretaris, akuntansi, menjahit, merias, tata boga, multi media, kelistrikan, ilmu jaringan dan sebagainya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar